Unspilled Words

*actually this article was written in January Masa Kecil Thariq bin Ziyad Thariq bin Ziyad dilahirkan pada tahun 50 H atau 670 M di Kenchela, Aljazair, dari kabilah Nafzah. Ia bukanlah seorang Arab, akan tetapi seorang yang berasal dari kabilah Barbar yang tinggal di Maroko. Masa kecilnya sama seperti masa kecil kebanyakan umat Islam saat itu, ia belajar membaca dan menulis, juga menghafal surat-surat Alquran dan hadis-hadis. Tidak banyak yang dicatat oleh ahli sejarah mengenai masa kecil Thariq bin Ziyad, bahkan sejarawan seperti Imam Ibnu al-Atsir, ath-Thabari, dan Ibnu Khaldun tidak meriwayatkan masa kecil Thariq bin Ziyad dalam buku-buku mereka. Dalam Tarikh Ibnu Nushair , sejarawan mengatakan Thariq adalah budak dari amir Kerajaan Umawiyah di Afrika Utara, Musa bin Nushair. Lalu Musa membebaskannya dari perbudakan dan mengangkatnya menjadi panglima perang. Setelah beberapa generasi kemudian, status Thariq sebagai budak dibantah oleh keturunan-keturunannya. Me...

Perjalanan ini merupakan perjalanan yang sangat ditunggu. Setelah 2 tahun menunggu, akhirnya saat yang kunantikan datang. 19 September 2016 perjalanan ini dimulai. Aku tidak berangkat sendiran. Tetapi dengan teman sekelasku dan teman dari kelas lain. Kami berangkat bersama dari sekolah. Jam 04.00 pagi kami berangkat dari sekolah menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta. Di perjalanan kami diperkenalkan dengan dua lelaki yang berperan sebagai guide kami. namanya Pak Bogie dan Pak Ade. Tetapi, khusus untuk Pak Ade kami memanggilnya dengan sebutan khusus yaitu Pak Jomjom atau Pak Jompi. Setelah sampai di bandara kami berkenalan dengan seorang perempuan yang berperan sebagai guide kami juga yaitu Bu Qoqom. Setelah itu kami langsung check-in dan menunggu pesawat. 11:00 Waktu Singapura kami tiba di Changi International Airport. Karena jadwal take off  pesawat murid perempuan dan laki-laki berbeda, kami harus menunggu murid laki-laki yang belum sampai.  Murid lak...

20 September 2016 merupakan hari yang paling seru yang pernah kunikmati disini. perjalanan di hari kedua ini dimulai dengan berjalan kaki ke Sulthan Mosque yang terletak di Arab Street. Hanya memerlukan 10 menit untuk sampai ke sana. Setelah sampai, Pak Bogie menjelaskan kami tentang sejarah Sulthan Mosque. Ternyata, Sulthan Mosque ini adalah satu-satunya masjid yang diizinkan untuk mengumandangkan adzan dengan suara yang keras loh! Setelah mendengar cerita dari Sulthan Mosque, kami memasuki masjid dilanjut dengan Mentoring Agama Islam (MAIS) bersama Bu Qoqom. Setelah MAIS, kami lanjut ke Malay Heritage Centre. Malay Heritage Centre hanya terletak 50 meter dari Sulthan Mosque. Malay Heritage Centre merupakan museum yang menceritakan tentang sejarah bangsa melayu yang tinggal di Singapura. Puas berkeliling di Malay Heritage Centre, kami pergi ke Sentosa Island. Sentosa Island inilah yang menjadi tempat yang paling seru selama perjalananku ini. Pertama, kami mengunjungi Uni...

Saat sebelum menjadi murid sekolah menengah, program inilah yang menjadi semangatku untuk daftar dan bergabung di kelas wawasan internasional SMPIT Thariq Bin Ziyad. Setelah 2 tahun menunggu, akhirnya saat yang kunantikan datang. 19 September 2016 perjalanan ini dimulai. Aku tidak berangkat sendiran. Tetapi dengan teman sekelasku dan teman dari kelas lain. Kami berangkat bersama dari sekolah. Jam 04.00 pagi kami berangkat dari sekolah menuju Bandara Internasional Soekarno Hatta. Di perjalanan kami diperkenalkan dengan dua lelaki yang berperan sebagai guide kami. namanya Pak Bogie dan Pak Ade. Tetapi, khusus untuk Pak Ade kami memanggilnya dengan sebutan khusus yaitu Pak Jomjom atau Pak Jompi. Mau tau alasannya kenapa? lihat saja nanti! :p Setelah sampai di bandara kami berkenalan dengan seorang perempuan yang berperan sebagai guide kami juga yaitu Bu Qoqom. Setelah itu kami langsung check-in dan menunggu pesawat. 11:00 Waktu Singapura kami tiba di Changi International Airport. Kar...

SMPIT Thariq Bin Ziyad - Anggota baru tim media melaksanakan pelatihan jurnalistik pada Sabtu, 12 November 2016. Pelatihan dilaksanakan di lab.komputer. Jurnal dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu jurnal tulis dan jurnal foto. Pelatihan ini dibimbing oleh kakak kelas 9. Kakak kelas 9 mengajar anggota baru sesuai dengan bidangnya masing-masing. Jurnal tulis dilatih untuk membuat akun blogger dan menulis berita. Kami ditugaskan  membuat akun tersebut agar kami lebih mudah untuk memuat berita. Jurnal foto ini dilatih untuk memotret objek secara baik dan benar. Agar foto yang dimuat di blog berkualitas tinngi dan bagus untuk dimuat. Setelah diberi pengarahan tentang fotografi, anggota baru jurnal foto ini melakukan praktek perdana. Anggota jurnal  foto ini ditugaskan untuk memotret kegiatan yang berlangsung saat Thariq Junior Olympyad. Anggota jurnal foto dan jurnal tulis ini berlomba-lomba untuk membuat hasil yang terbaik. Hadiahnya adalah foto dan tulisan  yang terbaik akan d...

USJ-2015 KL, MY-2011 KL,MY-2011 HK Disneyland-2012 Mong Kok,HK-2012